Minggu, 24 Februari 2013

Cara Menjadi Pengusaha : Dari Mana Saya Harus Memulai ?


Editor’s note : “Bagaimana cara memulai menjadi pengusaha ?” sangat banyak ditanyakan oleh orang yang ingin memulai. Anda bisa mendapatkan banyak jawaban dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah jawaban dari Oliver Emberton, founder dari Silktide, sebuah software company di Inggris.

Anda tidak butuh kualifikasi tertentu, uang atau otak sebesar planet atau bahkan sebuah ide yang bagus sekali. Yang dilakukan entrepreneur adalah membuat “sesuatu” yang secara konsisten menghasilkan uang.
Pikirkanlah, sebuah perusahaan sebagai mesin yang Anda desain dan bangun, berikut ini adalah McDonalds :
Cara menjadi pengusaha Mcdonald business machine
Mesin Anda pasti memiliki bagian-bagian tertentu. Ia menjual sesuatu kepada seseorang dan me-re invest sebagian penjualan untuk membantu membuat penjualan di masa depan. Yang tersisa adalah profit untuk owner. Berikut ini adalah contoh dari Google :
cara jadi pengusaha contoh Google
Jika Anda bisa men-desain, membangun dan memelihara mesin ini, Anda bisa menjadi kaya. Namun tentu saja tidak mudah.
Saatnya bicara tentang diri Anda
Anda anak muda, tidak kaya, sulit mendapat kerja atau membenci pekerjaan Anda ? Mungkin sedikit sifat “memberontak” ? Perfect, Anda tidak punya kebiasaan buruk dan mungkin akan bekerja sampai kuku Anda patah dan mata Anda jatuh ke meja. Dunia menunggu Anda.
Anda orang yang lebih tua, bijaksana, sedikit uang disimpan di rekening bank Anda dengan pekerjaan stabil ? Mungkin sedikit kredit rumah dan anak-anak ?  PR Anda menjadi entrepreneur sedikit lebih berat, tetapi tetap bisa dikerjakan.
Kualitas terpenting dari entrepreneur yang bagus adalah energi dan determinasi. Hal lainnya adalah menjadi seorang yang persuasive, hal ini bisa dipelajari. Saya memulai sebagai orang super pemalu di usia 21, saya cepat belajar bagaimana menjual karena itu satu-satunya cara supaya saya bisa makan.
Cukup kalimat pembukannya, sekarang mari buat Anda lebih kaya dari sebelumnya
“The idea”
Lupakan hal-hal nonsense yang Anda dengar tentang value dari sebuah ide.
Ide itu murah.
Ide bisnis itu bernilai lebih kecil daripada sandwich yang sudah dimakan separuh. Setidaknya Anda bisa makan sandwich.
Tentu saja Anda butuh ide. Tetapi ketahuilah bahwa perusahaan yang sukses mendapatkan pendanaan bukan hanya dari ide brilian yang liar. Starbucks memulai dengan menjual kopi di Seattle. Facebook membangun MySpace yang lebih baik, Google membangun Yahoo search yang lebih baik. Microsoft meng-copy Apple – sedangkan Apple meng-copy Xerox.
Original ideas are overrated
Yang tidak overrated adalah  timing. Google memilih waktu yang tepat untuk membangun search engine, kalau Anda mau membuatnya sekarang ya good luck deh.
Kebanyakan orang takut memulai bisnis ketika ada kompetisi, tetapi kompetisi bisa saja merupakan hal baik.
Tempat terbaik membuat restoran baru adalah tepat di sebelah restoran lain yang sudah sukses. Mereka sudah dengan baik hati dan kerja keras membangun audience. Banyak bisnis bagus mendompleng kesuksesan bisnis lainnya, lebih baik memiliki beberapa kompetitor daripada tidak sama sekali, handa hanya perlu menjadi 10% lebih baik.
Saya secara personal merekomendasikan menjual sesuatu yang Anda dan teman Anda akan membeli dalam hitungan detik. Anda akan mengerti bidang yang Anda sendiri kuasai, Anda akan mengerti customer Anda, Anda akan sangat passionate terhadap apa yang Anda lakukan.
Jika Anda bisa membuat bahwa perusahaan Anda adalah tentang “why” bukan “what” nya, Anda akan menginspirasi diri Anda sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. Untuk bisa survive ke langkah berikutnya, Anda membutuhkan butiran-butiran inspirasi.
Memulai 
Memulai perusahaan sedikit banyak mirip dengan membesarkan anak, semua orang mengasumsikan Anda tahu apa yang Anda lakukan, tetapi si bayi dan perusahaan kan terlahir tanpa buku manual instruksi, Anda melaluinya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan.
Pada awalnya kemungkinan besar Anda akan gagal. Tujuan Anda adalah membangun mesin uang, tapi mungkin Anda tidak memiliki keseluruhan bagian  dari yang dibutuhkan. Ide Anda mungkin saja separuh salah, tetapi Anda tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali.
cara jadi pengusaha 2
Bagian besar dari memulai perusahaan adalah meyakinkan orang untuk  mempercayai Anda. Ketika Steve Jobs mendirikan Apple, ia tidak punya uang dan tidak punya customer, yang terjadi kemudian ia menjadi seorang entrepreneur hebat.
Yang pertama ia lakukan adalah meyakinkan toko komputer lokal untuk meng-order produk Apple yang bahkan belum dibuat, berikutnya dia meyakinkan supplier komponen yang dibutuhkan untuk membuatnya dengan order yang dia dapat untuk meyakinkan supplier bahwa ia bisa membelinya. Lalu Jobs dan tim kecilnya bekerja di garasi untuk membangun komputer pertama, diantarkan ke toko tepat waktu dan membuat profit lumayan. Apple dilahirkan dengan modal minim sekali.
cara jadi pengusaha apple Seringkali ketika menjalankan semua ini entrepreneur harus juggling antara membangun the perfect company (idealist) dan membayar tagihan (realist) – ketiadaan ke-duanya bisa-bisa membunuh bisnis Anda. Banyak yang mempercayai bahwa realist / idealist partnerships adalah hal umum dalam bisnis
PERSYARATAN DAN PROSEDURE DALAM MEMBUAT PT(PERSEROAN TERBATAS)


Dalam mendirikan sebuah perusahaan atau perseroan terbatas ada beberapa tahap dan persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon pendiri perusahaan : pertama lakukan persiapan
persiapan terdiri dari :
  • Konsultasi , yang berguna untuk : mengetahui ruang lingkup pendirian perusahaan, mengetahui biaya administrasi dan cara pembayarannya, dan mengetahui prosedur dan persyaratan pendirian perusahaan
  • Pengisian Formulir
  • Pengisian Surat Kuasa
Tahap yang kedua adalah pengajuan nama perusahaan. Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui SISMINBAKUM. Dengan persyaratan :

  • Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa 
  • Melampirkan copy KTP para pendirinya dan para pengurus perusahaan 
  • Melampirkan copy KK pimpinan perusahaan
Proses pendaftaran dilakukan oleh notaris sebelumya bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait (menteri Hukum dan HAM RI) sesuai dengan UU no. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (PT) dan peraturan pemerintah no.26 tahun 1998 tentang pemakaian perseroan terbatas.

Langkah Ketiga adalah pembuatan akta

Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari menteri hukum dan HAM RI.

Langkah yang keempat adalah membuat surat keterangan domisili di kantor kelurahan
Permohonan surat keterangan domisili diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan tersebut berada sebagai bukti keterangan / keberadaan alamat perusahaan. Lama proses adalah 2 hari kerja. Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah : copy bukti PBB tahun terakhir atau bukti PPN atas sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili di gedung perkantoran.

Tahap selanjutnya permohonan NPWP

Permohonan pendaftaran nomor pokok wajib pajak diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan. Lama proses 2 hari kerja.
Persyaratan lain yang dibutuhkan :
  • Untuk wajib pajak perseorangan: foto copy KTP bagi WNI atau foto copy paspor bagi WNA, surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang bagi orang asing minimal lurah atau kepala desa, surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan dari instansi yang berwenang.
  • Untuk wajib pajak badan usaha : foto copy akta pendirian dan perubahan terakhir, foto copy KTP bagi WNI atau foto copy paspor bagi WNA ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang bagi orang asing minimal lurah atau kepala desa, surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal lurah atau kepala desa.
Tahap berikutnya pengesahan Anggaran Dasar Perseroan olen Menteri Kehakiman dan HAM
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM RI untuk mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (Akta Pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UU no. 40 tahun 2007 tentang perseroaan terbatas. Lama proses 25 hari kerja setelah permohonan diajukan. Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah :
  • Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian
  • Bukti PNBP sebagai pembayaran berita acara negara
  • Asli akta pendirian
Langkah selanjutnya membuat SIUP

Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten/Propinsi sesuai dengan keberadaan domisili Perusahaan. Lama proses adalah 10 hari kerja. Penggolongan SIUP terdiri dari SIUP Besar, Menengah dan Kecil dengan ketentuan sebagai berikut :
  • SIUP Besar untuk Modal disetor diatas 500 Juta,
  • SIUP Menengah untuk Modal disetor diatas 200 juta s.d 500 juta.
  • SIUP Kecil untuk Modal disetor s.d 200 juta.
Prosedur permohonan SIUP :
  1. Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohona SIUP beserta persyaratan melalui kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota atau wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
  2. Sedangkan permohonan SIUP besar diajukan melalui Kanwil Perindutrian dan Perdagangan kota atau propinsi sesuai domisili perusahaan
Mengajukan tanda daftar perusahaan

Permohonan pendaftaran dajukan kepada kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TANDA DAFTAR PERUSAHAAN sebagai bukti bahwa perusahaan / badan usaha telah melakukan wajib daftar prusahaan sesuai dengan peratran Menteri Perdagangan RI no.37 / m-DnG / DER / 9 / 2007 tentang penyelenggaraan pendaftaran perusahaan.
Persyaratan yang dibutuhkan :
  1.  foto copy izin persetujuan investasi dari BKPM untuk PMA / PMDN (asli diperlihatkan)
  2. foto copy akta pendirian dan perubahannya (asli ditunjukan)
  3. Asli SK Menteri Hukum dan HAM RI dan laporan perubahan akta
  4. foto copy surat keterangan domisili perusahaan, SIUP / SIUJPT / SIUPA / ijin operasional lainnya (asli ditunjukan)
  5. foto copy KTP pengurus (direksi dan komisaris) atau paspor jika pengurus adalah WNA.
Tahap terakhir adalah pengumuman dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI, maka harus di umumkan dalam berita negara dari perusahaan yang telah diumumkan dalam berita negara, maka perusahaan telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.
Gambar Ilustrasi Lainnya


10 Rahasia Pemimpin yang Sukses


Share
Eleanor Roosevelt pernah berkata, “seorang pemimpin yang baik menginspirasi orang-orang untuk memiliki kepercayaan diri dalam diri mereka.” Tapi, menjadi seorang pemimpin yang baik tidaklah mudah. Keberhasilan membawa tim melewati naik turunnya gelombang dalam sebuah bisnis bisa menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh pemilik perusahaan.
Kepemimpinan adalah salah satu area yang banyak diabaikan oleh entreprenur. “Anda bekerja keras untuk mengembangkan produk Anda, Anda berjuang untuk menyelesaikan masalah finansial di perusahaan Anda, Anda mempromosikan bisnis Anda, tapi Anda tidak mempertimbangkan masalah kepemimpinan dan bagaimana mencari staff-staff terbaik.” Kata John Maxwell, penulis buku kepemimpinan handal.
Ternyata, kemampuan dan bakat kepemimpinan penting untuk memimpin tim Anda ke arah yang benar, dan siapa saja yang memiliki kemampuan itu bisa mengembangkan tim. Disini dijelaskan 10 tips rahasia menjadi pemimpin yang sukses
1. Bentuklah tim yang berdedikasi
Tim Anda harus berkomitmen pada Anda dan perusahaan. Entreprenur yang sukses tidak hanya hebat dalam menjalin relasi dan berrbisnis, tapi mereka juga harus tau mempekerjakan orang yang tepat. Sebuah ide bisnis saja tidak cukup. Anda harus mampu untuk mengidentifikasi dan mencari orang yang sesuai untuk bisa bersama-sama mengubah konsep bisnis Anda menjadi kesuksesan.
2. Berkomunikasi
Ini adalah hal yang tidak bisa diremehkan. Walaupun hanya dengan 5-10 staff, akan sangat sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mereka. Dalam usaha untuk berkomunikasi, seluruh tim harus merasa bahwa mereka penting dalam tim tersebut, dan membuat mereka merasa memiliki momentum, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun.
3. Jangan berasumsi
Ketika Anda menjalani bisnis kecil, Anda mungkin berasumsi bahwa tim Anda mengerti tujuan Anda, serta misi perusahaan Anda, dan mungkin saja mereka memang memahaminya. Tapi, setiap orang perlu diberitahukan dan diingatkan kemana perusahaan menuju, dan akan seperti apa nanti perusahaan saat sudah mencapai tujuan. Akan sangat penting untuk memberikan gambaran tersebut kepada tim Anda. Luangkanlah waktu untuk benar-benar memahami orang-orang yang membantu Anda membangun bisnis Anda.
4. Jadilah Otentik
Pemimpin yang baik menanamkan kepribadian dan kepercayaan mereka kedalam dasar organisasi. Jika Anda berusaha menjadi diri Anda sendiri, dan berada di antara orang-orang yang mendukung nilai tersebut, maka bisnis yang Anda jalankan akan lebih sukses.
5. Mengetahui hambatan Anda
Kebanyakan entreprenur sangat optimis dan yakin dalam menjalankan bisnis menuju tujuan mereka. Tapi, seorang pemimpin juga perlu mengetahui dan mengerti batasan dan hambatan mereka.
Anda perlu mengetahui apa yang sedang Anda hadapi, dan Anda harus mampu merencanakan untuk mengatasi hal tersebut. Rencanakanlah dengan matang, karena sebuah bisnis akan membentur banyak penghalang nantinya.
6. Bentuklah karakter tim
Sering kali terjadi, banyak tim yang berlomba-lomba menuju tujuan perusahaan tanpa mengetahui jati diri mereka sendiri. Mereka tidak mengetahui apa dan kemana tujuan mereka, dan apa yang akan menuntun mereka. Penting untuk menciptakan suatu kesepakatan tentang apa yang harus dicapai tim tersebut, mengapa hal itu penting dan bagaimana seharusnya tim itu bekerja sama untuk mencapai hasilnya. Keseluruhan hal itu akan membentuk karakter tim.
7. Percayalah pada tim Anda
Pemimpin yang baik harus membantu tim nya untuk membangun kepercayaan diri, terutama saat melalui masa-masa sulit. Seperti kata Napoleon Bonaparte, “pemimpin adalah pencipta harapan.” Kepercayaan diri itu akan muncul dengan sendirinya, saat Anda mempercayai tim Anda. Tapi mempercayai tim Anda saja tidaklah cukup. Anda harus membantu mereka untuk menang.
8. Membagikan ide
Banyak entreprenur yang terlalu memikirkan dan membanggakan ide mereka sendiri, dan tidak tahu bagaimana caranya mendistribusikan ide tersebut. Para entreprenur itu lupa untuk memberikan contoh kepada bawahannya.
9. Jagalah tim Anda tetap menyatu
Pemimpin yang baik memberikan timnya tantangan dan membuat timnya bersemangat dengan hal itu. Bahkan sebuah perusahaan kecil dapat menjatuhkan sebuah perusahaan besar, hanya dengan memenangkan tim dan kepemimpinn. Kemampuan menyatukan tim tidak mudah dan tidak dimiliki semua orang. Seorang pemimpin yang baik harus mampu menyatukan tim dengan mengenal tiap anggota timnya satu-persatu dulu secara personal.
10. Tetaplah tenang
Seorang entreprenur harus bisa menghentikan anggota timnya dari reaksi berlebihan terhadap suatu situasi. Mungkin hal ini dinilai tidak begitu penting sekarang, tapi akan penting untuk kedepannya. Sebuah perusahaan harus mempertimbangkan pandangan luar dan pandangan media kepada perusahaan. Brand image yang ditimbulkan dapat sangat terpengaruhi oleh reaksi orang-orang dalam perusahaan Anda dalam menghadapi masa-masa sulit dan goncangan.

3 Hal yang Membedakan Antara Leader dan Manager



leadership1-600x0 Untuk membangun sebuah organisasi yang sukses, perlu ada berbagai orang yang memainkan peran berbeda dalam organisasi agar organisasi  dapat berjalan lancar.
Beberapa peran dapat ditentukan dengan mudah sementara yang lain mungkin memiliki batas-batas yang lebih membingungkan, misalnya, apa perbedaan antara Leaders dan Managers ?
Anda dapat menjadi manajer dan leader pada saat yang sama, tetapi hanya karena Anda seorang pemimpin fenomenal tidak menjamin Anda akan menjadi manajer yang hebat, dan sebaliknya, jadi apa perbedaannya ?
Dalam bukunya “On Becoming a Leader”, Warren Bennis menulis tentang perbedaan penting antara beberapa pemimpin dan manajer. Berikut adalah beberapa hal penting dari buku ini, serta insight dari Gene Wade, pendiri CEO UniversityNow, dan Peter Drucker.

1. Leader melakukan inovasi, sedangkan manajer mengelola.
Ini berarti bahwa seorang leader atau pemimpin adalah orang yang datang dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir untuk maju. Orang ini harus terus-menerus  mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian.
Di sisi lain, manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi yang mungkin ada.
Dalam bukunya The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Alan Murray mengutip Drucker bahwa seorang manajer adalah seseorang yang menetapkan target yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana orang yang terbaik untuk tugas-tugas tertentu.
2. Leader menginspirasi sementara manajer bergantung pada kontrol.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan untuk seluruh kelompok.
Kepemimpinan adalah bukan apa yang Anda lakukan-tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari Anda. Jika tidak ada yang muncul di barisan Anda, maka Anda bukanlah  seorang pemimpin.
Dan jika orang memutuskan untuk ikut dalam “kapal” Anda karena Anda telah menginspirasi mereka, maka itu berarti bahwa Anda telah membuat suatu ikatan kepercayaan dalam perusahaan. Ini adalah hal yang penting karena jika bisnis berubah dengan cepat dan membutuhkan orang untuk percaya dalam suatu misi, maka orang ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Adapun manajer, Drucker menulis bahwa tugas mereka adalah untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, Anda harus tahu orang-orang yang bekerja dengan dan memahami kepentingan mereka serta passionnya.
Manajer kemudian menciptakan keputusan tentang gaji, promosi penempatan, dan melalui komunikasi dengan tim.
Mengelola proyek adalah satu hal, memberdayakan orang lain adalah hal lain.
3. Pemimpin bertanya “what” dan “why,” sedangkan manajer bertanya “how”.
Untuk bertanya apa  dan mengapa Anda harus mampu mempertanyakan mengapa orang lain melakukan tindakan-tindakan tertentu yang terjadi. Kadang-kadang ini mengharuskan Anda menantang atasan.
Ini berarti bahwa mereka mampu stand up untuk manajemen ketika mereka berpikir sesuatu  yang perlu dilakukan bagi perusahaan. Pemimpin tidak selalu benar tentunya.
Jika perusahaan Anda mengalami kegagalan, pekerjaan leader adalah untuk datang dan berkata, “Apa yang kita pelajari dari hal ini?” Dan “Bagaimana kita menggunakan kegagalan  ini untuk memperjelas tujuan kita atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik?”
Sebaliknya, manajer tidak benar-benar berpikir tentang apa artinya kegagalan.
Tugas mereka adalah untuk bertanya “bagaimana” dan “kapan” untuk memastikan mereka melaksanakan rencana yang sesuai. Drucker menulis bahwa manajer menerima status quo dan lebih seperti tentara di militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini.
Meskipun untuk dua peran mungkin mirip, “Para manajer terbaik juga para pemimpin,” kata Wade. “Saya pikir Anda bisa melakukan keduanya, tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk mengolahnya.”
Sumber : Vivian Giang, Business Insider

5 Cara Memperoleh Modal Usaha


Ketika berpikir untuk membuat sebuah usaha, perlu dipertimbangkan ide usaha, skala usaha, kompetisi, permintaan pasar, tenaga kerja, serta yang sangat penting untuk dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan fondasi awal sebuah usaha yang akan dibangun. Tetapi perlu diingat modal bukan hanya sekedar uang atau aset, tetapi juga bisa dalam wujud pengetahuan terhadap usaha tersebut, pengalaman, keberanian, serta networking. Namun dari beberapa modal yang disebutkan di atas, kebanyakan calon pengusaha menemui kendala besar dalam mendapatkan modal berupa uang atau aset.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan membahas informasi mengenai cara memperoleh modal usaha untuk Anda yang hendak memulai bisnis skala kecil maupun menengah. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana usaha, diantaranya :
1. Dana sendiri
Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana Anda sendiri. Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung selama ini. Jika belum cukup, maka Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja Anda sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah usaha Anda berhasil berjalan nanti.
2. Mencari Dana Hibah Perusahaan
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition.  Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda.
3. Menjalin Kerjasama
Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Anda juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
4. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi
Anda juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta Anda untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman Anda harus mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan agar ini menjadi pilihan terakhir karena  kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, kami sarankan agar Anda menyiapkan profil usaha yang akan Anda buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta Anda untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan Anda bentuk.
Setelah mengetahui beberapa cara untuk memperoleh modal usahan, kami harap semoga bisa membantu Anda dalam mengatasi permasalahan modal yang selama ini menjadi salah satu kendala dalam membentuk sebuahusaha.  Selalu ada jalan jika Anda berani mencoba segala peluang yang ada. Selamat mencoba!

Membangun Fondasi Perusahaan

Oleh: DR HC. Ary Ginanjar Agustian, Corporate Culture Consultant
thecompanywarehouse.co.uk
Sebuah gempa dahsyat meluluh-lantakkan sebuah kota. Semua bangunan roboh, runtuh, dan nyaris rata dengan tanah. Namun ada satu gedung yang tidak roboh. Bangunan terkenal itu bernama Imperial Palace Hotel, Tokyo yang bertahan dari gempa sebesar 8.3 SR pada tahun 1923. Banyak orang penasaran, apa yang menyebabkan bangunan tersebut tetap berdiri. Setelah diselidiki ternyata fondasi bangunan itu memang dibuat sangat kuat.
Peristiwa itu membuat para ahli manajemen juga berpikir, bagaimana pula halnya dengan perusahaan?  Mereka menyelidiki perusahaan-perusahaan hebat di dunia yang mampu mengatasi berbagai "gempa". Apa sesungguhnya fondasi sebuah perusahaan, karena saat ini banyak sekali korporasi-korporasi yang roboh diterjang gempa. Sedangkan datangnya gempa sulit ditebak, perubahan pun selalu terjadi di mana-mana. Jika perusahaan ingin hebat dan ingin tahan gempa maka ia harus mempunyai fondasi kuat juga.
Fondasi perusahaan diakui banyak para pemimpin di dunia sebagai sesuatu yang menentukan kesuksesan korporasi untuk jangka panjang. Tidak ada orang yang membuat perusahaan hanya untuk jangka pendek, Lalu apa fondasi perusahaan itu?
Arie De Geuss dalam risetnya ‘The Living Company’ membuat sebuah kesimpulan bahwa perusahaan yg mampu bertahan hingga seratus tahun adalah mereka yg memiliki budaya sebagai fondasi kuat. Perusahaan hebat seperti Shell dan GE, umur mereka mencapai lebih dari seratus tahun. Begitu juga hasil riset terbaru Jim Collins dalam buku ‘Good to Great’ yang fenomenal tentang beberapa gelintir perusahaan hebat dari Fortune 500 bahwa korporasi yang hebat adalah mereka yg mampu terus mempertahankan core value dan core purpose" di tengah berbagai perubahan: strategi, struktur, maupun manajemen. Artinya mereka mampu mempertahankan misi inti dan nilai inti sebagai budaya, itulah fondasi korporasi atau dengan kata lain "culture".
Core Purpose sesungguhnya adalah misi organisasi yang menjasi alasan utama mengapa perusahaan itu didirikan dan mau kemana perusahaan itu pergi. Sedang Core Value adalah Nilai Dasar Korporasi yang menjadi pedoman dan sikap perilaku manusia yang berada dalam organisasi. Tentu itu semua bukan hanya tertulis pada company profile, menjadi hiasan dinding, atau jargon pidato semata. Akan tetapi harus menjadi "ruh" bahkan DNA dari organisasi tersebut. Kemudian semua orang di dalamnya merasa terikat dalam sebuah komunitas yang kuat sehingga tercipta inter-dependen antar satu dengan yang lainnya. Ruh serta DNA budaya korporasi itu menjadi sebuah software hati dan pikiran yang bisa diwariskan antar generasi.
Di Barat kita bisa melihat bagaimana GE begitu hebat kemajuan dan pertumbuhannya. Di era Jack Welch ia menamakan corporate culturenya "4e1p" yaitu 4 E: Energy, Energize, Edge, Execution yang melahirkan Passion serta didasari Leadership yang berbasis Integrity,Trusworthy, dan Ethical yang terbukti membuat GE melejit. Di Timur kita melihat Toyota Jepang yang memilki konsep Dua Tiang Lima Landasan. Dua tiangnya adalah Perbaikan terus menerus dan menghargai manusia. Lima landasannya adalah: Tantangan atau Visi yang jauh ke depan, Kaizen, Genshi Genbutsu (saya lihat saya tahu), Kaizen dan Teamwork.
Permasahan yang sering terjadi di Indonesia adalah, terlalu sering gonta-ganti strategi, struktur dan sistem. Bahkan timbul kesan "ganti pemimpin ganti sistem" tanpa mereka tahu dan pelajari bagaimana culture atau ruh dari organisasi tersebut dibentuk, dibangun, dan dipelihara. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana dulu pemerintah menggalakan GKM atau Gugus Kendali Mutu yaitu sebuah sistem untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi organisasi secara berkelanjutan akan tetapi akhirnya gagal. Ide awalnya adalah ingin mengikuti konsep kaizen Jepang atau sistem perbaikan terus menerus, akan tetapi lupa satu hal yaitu culture.
Ibarat kita ingin membangun sebuah rumah, semua orang sibuk ada yang meninggikan dinding, mengecat tembok, membuat pintu dan jendela, memasang kaca, lalu memasang atap di atasnya, bahkan mereka ribut untuk menentukan mana terlebih dahulu, dinding atau pintu? Akan tetapi mereka lupa membangun fondasi yang kuat di bawahnya. Tentu saja rumah itu cepat atau lambat akan roboh menimpa orang yang tinggal di dalamnya. Dalam skala lebih besar, begitu pula dalam membangun Bangsa Indonesia, kita tidak cukup hanya membangun sistem akan tetapi tidak membangun karakter bangsa, karena di sanalah sesungguhnya letaknya fondasi Indonesia.

hal-hal sebelum memulai sebuah perusahaan

10 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Sebuah Perusahaan


10 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Sebuah Perusahaan 1. Apakah ini Venture pertama Anda?
Jikalau Anda sudah pernah berhasil dalam membangun suatu venture bersama investor dan menghasilkan banyak uang, Anda mungkin hanya perlu menghubungi salah satu investor untuk menjelaskan ide baru Anda dan bagaimana ide ini nantinya akan mendatangkan uang yang lebih banyak lagi untuknya. Dan Anda dapat melewatkan hal nomor 2 di bawah. Kenyataannya, venture kedua justru seringkali gagal karena kesombongan.
Namun, jika venture pertama Anda gagal, Anda akan mempertimbangkan kembali apakah usaha tersebut patut dicoba kembali dan ya, Anda telah sering mendengar cerita mengenai orang-orang yang telah berusaha dan gagal berkali-kali sebelum akhirnya mereka berhasil. Anda cenderung akan melewatkan cerita orang-orang yang telah mencoba berkali-kali dan tidak pernah mencapai kesuksesan.
Dengan kata lain, apakah benar Anda seorang Entrepreneur?
2. Apakah benar Anda seorang Entrepreneur?
Banyak sekali daftar di luar sana untuk mengecek kebenaran hal ini namun sesungguhnya ini merupakan ujian terhadap keberanian Anda.
  • Tahap akhir menuju kesuksesan Anda, ketika semuanya kelihatan mudah namun sesungguhnya tidak. Ketika Anda memasuki tahap ini, Anda akan memperoleh banyak uang tetapi tahap selanjutnyalah yang akan sangat menguji Anda. Apakah anda siap menghadapinya atau malahan Anda mengira tahap kesuksesan ini bertahan selamanya? Perhatikan hal nomor 7 di bawah “Memulai suatu perusahaan itu sulit dan tidak pasti.”
  • Masa-masa sulit ketika Anda tidak memiliki pekerjaan. Hal inilah yang memaksa munculnya kewirausahaan (entrepreneurship) karena sekalipun venture itu gagal, ia akan membuat resume Anda kelihatan lebih baik daripada kosong sama sekali. Perhatikan hal nomor 9 dibawah “Akankah Anda menolak pekerjaan dengan gaji tinggi demi melakukan hal ini?” Jika jawabannya tidak, maka sudah jelas kemana Anda akan melangkah. Jika jawaban Anda adalah sebaliknya, maka perlakukan periode sulit ini sebagai pembelajaran dan sekaligus untuk mengisi bagian kosong dari resume Anda. Bisa jadi Anda beruntung dalam membawa perubahan setelah menolak pekerjaan yang sangat Anda inginkan untuk melakukan hal ini. Namun jangan berharap banyak pada keberuntungan karena keberuntungan itu berubah-ubah.
3. Apakah Venture ini melibatkan hal yang benar-benar Anda pahami?
Bisakah Anda menjawab pertanyaan dari semua orang tanpa catatan di tangan Anda? Apakah orang lain menanyakan pendapat Anda mengenai hal ini? Banyak orang berbicara mengenai passion. Ya, Anda perlu memperhatikan hal tersebut, namun pemahaman, pengetahuan, dan keahlian-lah yang akan membawa Anda melewati berbagai proses ketika passion itu melemah.
4. Apakah Ibu Anda memahami value proposition Anda?
Tentulah Ibu Anda menginginkan anaknya sukses, tetapi Anda tidak dapat hanya mengandalkan Ibu Anda berkata,”Iya sayang, itu kedengarannya hebat. Aku yakin kamu bisa melakukannya.” Namun apakah Ibu Anda dapat sungguh-sungguh memahaminya? Dapatkah ia menjelaskan venture Anda kepada teman-temannya? Ini bisa menjadi ujian bagi Anda untuk menghindari pemikiran yang melenceng mengenai ide Anda. Pastikan semua orang memahaminya seperti Anda.
5. Dapatkah Anda melihat gelombang (wave) yang benar?
Setiap venture memerlukan gelombang yang benar agar berhasil. Banyak sekali tantangan yang harus anda hadapi untuk menuju kesuksesan startup Anda. Anda perlu menemukan suatu tren yang dapat menjadi teman Anda untuk melawan pemain lama. Hal ini mungkin kelihatannya bertentangan dengan hal nomor 3 dimana ditekankan pada akal sehat. Namun keduanya dapat dilakukan bersamaan. Salah satu contoh tren adalah pergerakan dari periklanan secara offline menuju online. Penting bagi Anda untuk dapat menjelaskan bagaimana Anda memperoleh perhatian besar dari audiens dengan usaha dan biaya yang rendah tersebut tapi tetap dapat memberikan hasil atau profit yang besar.
Ada gelombang yang besar dan ada gelombang yang kecil. Gelombang yang besar sudah sangat jelas dan mungkin semua orang telah menemukannya. Maka inilah saatnya Anda menemukan gelombang yang lebih kecil dari gelombang besar yang sudah ada.
Dapatkah Anda menjelaskan gelombang yang kecil dan besar dalam waktu 30 detik?
6. Apa yang ingin dicapai Startup Anda ketika bertumbuh?
Apakah Anda menginginkan bisnis yang bergerak di bidang lifestyle? Atau usaha yang bertumbuh cepat sehingga Anda dapat menjualnya dalam kurun waktu dua tahun? Atau Anda malah ingin membangun sebuah perusahaan besar dan menemukan diri Anda di cover majalah Fortune?
Jujurlah pada diri Anda, kepada investor dan partner Anda.
Bayangkan kesuksesan Anda, seperti apa yang Anda inginkan? Apakah Anda hanya bekerja empat jam per minggunya, sementara karyawan dan website Anda menjalankan bagiannya mengalirkan dana untuk memenuhi hidup Anda yang fun. Apakah Anda baru saja mencapai suatu kesepakatan penjualan venture Anda kepada perusahaan XYZ MegaCorp dan memperoleh uang banyak. Ataukah Anda adalah seorang CEO yang memegang saham terbesar dari suatu perusahaan yang apabila sedikit saja kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat menghancurkan seluruh usaha Anda sepanjang dekade ini dan mencintai setiap menitnya.
7. Memulai suatu perusahaan itu sulit dan tidak pasti
Tingkat kegagalan untuk venture yang didanai oleh keuangan sendiri adalah 90% dan tingkat kegagalan venture yang didanai oleh pihak luar adalah 33%. Maka dari itu pendanaan dari Venture Capital (VC) patut dirayakan. Memang kemungkinannya sangat kecil untuk memperoleh dana dari Venture Capital bagi entrepreneur yang baru pertama kali membangun venture. Jadi, kesempatan untuk pertama kali memulai startup itu sangatlah sulit, bahkan mungkin bermain rolet di Vegas masih lebih menguntungkan.
Bagi perusahaan yang berhasil, mereka pasti telah melewati masa-masa dengan perut bergejolak, waktu-waktu yang membuat stress, yang jauh lebih lama dari yang dapat dipikirkan orang-orang. Jangan pernah percaya kalau ada entrepreneur yang membuatnya terdengar mudah karena mereka sesungguhnya telah lupa rasanya melewati masa-masa itu.
8. Bekerja dengan partner atau bekerja sendiri?
Tidak ada jawaban benar atau salah untuk pertanyaan ini. Hal ini bergantung pada diri Anda sendiri, tipe entrepreneur yang bagaimanakah Anda? Bekerja dengan partner berarti pembagian keuntungan 50/50, sama. Bukan 49/51 atau pembagian persentase lainnya.
Kesepakatan pembelian atau penjualan dalam perjanjian dengan partner juga hal yang penting untuk pencegahan yang bijak karena semua orang bisa berubah. Kebutuhan dan motivasi setiap orang akan berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin Anda yang nantinya ingin keluar dari partnership dan memulai startup lain. Atau Anda ingin membeli bagian partner Anda. Semua kemungkinan dapat terjadi dan perjanjian yang dilakukan seharusnya saling menguntungkan.
9. Akankah Anda menolak pekerjaan dengan gaji tinggi demi melakukan hal ini?
Benarkah? Seberapa tinggikah gaji tersebut sampai membuat Anda tidak akan menolaknya.
10. Dapatkah Anda memperoleh keuangan yang cukup?
Tingkat kegagalan untuk venture yang didanai oleh keuangan sendiri adalah 90% (perhatikan hal nomor 7). Anda mungkin tidak memerlukan dana yang besar, cukup dana yang sesuai untuk jenis startup yang Anda bangun (perhatikan hal nomor 6).
Satu poin terakhir : apakah Anda mengetahui paling sedikit satu orang investor yang memiliki dana sebesar itu dan menginvestasikan uangnya untuk venture yang sejenis? Ataukah Anda mengenal seseorang yang mengenal baik investor semacam itu. Jika jawabannya tidak, maka kemungkinan untuk memperoleh dana akan semakin sulit.
Tekad, kepandaian, dan kerja keras bisa mengalahkan tantangan atau kesulitan tersebut. Namun lebih baik lagi apabila Anda memperhitungkan kesulitan-kesulitan tersebut sebelum memulai.